Medali Emas Untuk Kategori Solo Keroncong Putri Sebagai Wujud Pelestarian Budaya Bangsa 

Meskipun dalam sejarahnya musik keroncong berasal dari Portugis, namun seiring perkembangannya musik ini mulai bercampur dengan alat musik khas Indonesia seperti seruling serta beberapa komponen gamelan. Perjalanannya, musik keroncong mulai terpinggirkan karena kalah bersaing dengan kemunculan musik-musik yang dianggap baru seperti musik pop. Bagi kalangan pemuda, musik keroncong dianggap usang atau tidak sesuai dengan zamannya.

Menitik pada keberadaan musik keroncong di Indonesia, “Porsenasma PT PGRI se-Indonesia 2017” yang diselenggarakan di Universitas PGRI Palembang salah satunya adalah Nyanyi Keroncong. Hal membanggakan bagi Universitas PGRI Madiun adalah keberhasilan Arisia Septianto membawa pulang medali emas. Mahasiswi program studi Matematika semester delapan ini berhasil merebut medali emas dalam kategori Menyayi Keroncong Solo Putri.

“Ini upaya saya melestarikan budaya bangsa, saya mencintai keroncong walau sebagian orang menganggap saya ketinggalan zaman” ungkap Aprisia disela sela kegiatan menulis skripsi. Begitulah wujud kecintaan salah satu mahasiswa Universitas PGRI Madiun demi pelestarian budaya bangsa.

Porsenasma PT PGRI se-Indonesia 2017 juga menghadirkan bibit-bibit unggul dengan perolehan satu medali perak dantiga belas medali perunggu dari cabang tenis meja, karate, badminton, fotogravi dan bola voli.