Lakukan Pendampingan Impementasi Kurikulum Merdeka, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UNIPMA Dongkrak Pelatihan Guru di Kecamatan Kawedanan Magetan  

Kurikulum Merdeka secara resmi telah diluncurkan oleh Kemendikbudristek. Kebijakan memberikan kurikulum merdeka ini adalah memberikan fasilitas kepada satuan Pendidikan.

Konsep kurikulum merdeka memberikan kegiatan yang menciptakan suasana menyenangkan. Penerapan kurikulum Merdeka pada Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar satuan pendidikan dan guru dapat leluasa dalam merancang kurikulum operasional sekolah dan modul ajar.

Berdasarkan hal tersebut, guna mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) kecamatan Kawedanan, Magetan sebagai mitra menyelenggarakan kegiatan pendampingan Impelementasi Kurikulum Merdeka kepada berberapa guru Sekolah Dasar (SD) khususnya kelas 2 dan 5.

Karena pelaksanaan pembelajaran dengan Implementasi  Kurikulum Merdeka  RPP-nya belum sesuai, maka perlu pendampingan secara maksimal.

Maka, perlunya pendampingan maksimal mengenai Kurikululm Merdeka. Berdasarkan penugasan LPPM Universitas PGRI Madiun tahun 2023 tim PKM Prodi PBI melakukan Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Sekolah Dasar di Kecamatan Kawedanan Magetan, Rabu 14 Juni 2023.

Sasaran  kegiatan tersebut adalah guru Sekolah Dasar dengan harapan mereka paham mengenai konsep dan Implementasi Kurikulum Merdeka ke satuan-satuan Pendidikan.

Diawali dengan pemaparan materi oleh Dr. Erlik Widiyani Styati, M. Pd. mengenai  Implementasi Kurikulum Merdeka Sekolah Dasar kemudian berlanjut oleh tim PKM, yakni Vita Vendityaningtyas, S. S, M. Pd, Rizqi Husaini, M. Pd, Puput Jianggimahastu Larastika Suryanto, M. Pd, Rahma Arlia Putri, dan Citra Ayu Diah Pitaloka. Topik mereka yaitu Media Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka.

Para peserta yang ikut sangat menikmati kegiatan saat itu. Terlihat berberapa pertanyaan mengenai kesulitan saat mengajar didalam kelas terlontar. Sehingga, hal ini  dapat diatasi dengan pemanfaatan media yang menarik.

Seperti hand-puppet untuk pengajaran fabel, pocket chart untuk mengklasifikasi wujud-wujud benda, dan sebagainya. Ide tersebut dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran abad-21.