Menembus Batas: Kisah Inspiratif Diki, Mahasiswa PGSD UNIPMA Program PMM Menaklukan Tantangan Belajar di Bumi Rencong, Aceh 

Beragam cerita inspiratif dan penuh makna terukir dalam pengalaman singkat. Mereka, para mahasiswa terpilih dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) memiliki kesempatan untuk melihat keberagaman Indonesia dari sudut daerah yang terdalam.

Lingkungan sosial, Bahasa, suku, budaya, seni, makanan hingga, sejarah tersaji dalam program yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Hal ini dirasakan Diki Hari Pradana, mahasiswa semester 7 Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Universitas PGRI Madiun (PGSD Universitas PGRI Madiun). Sapaan yang biasa dipanggil Diki ini menembus batasnya untuk mengikuti Program PMM di Universitas Samudra Aceh.

Ternyata, Diki Hari Pradana yang selama ini dikenal dekat dengan orang tuanya, mampu mengatasi batasannya. Saat diumumkan bahwa ia lolos Program PMM, dia sempat tidak percaya karena Aceh merupakan tempat yang sangat jauh dan berbeda dengan asalnya di bagian  timur Indonesia.

“Sempat ragu, karena saya sendirian dan jauh dari keluarga. Sebab, sebelumnya saya tidak pernah jauh dari orang tua untuk tinggal sendirian”. Ujar Diki. Jumat, 01/12/2023, kemarin.

Dengan penuh keyakinan, Diki melawan rasa takut tersebut dan mencoba untuk mengikuti program MBKM  dan PMM dari pemerintah itu. Setelah mendapat restu dari orang tua, Diki memutuskan untuk meninggalkan zona nyamannya dan memulai petualangan di tanah Rencong. Sesampai di Nanggroe Aceh Darusallam (NAD), ia langsung merasa terkejut karena lingkungan, adat, makanan, gaya bicara, dan kebudayaan sangat berbeda dengan yang ia temui di Jawa.

Dalam situasi tersebut, Diki harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Di bantuan teman-teman PMM, Diki secara perlahan mulai berintegrasi dengan masyarakat setempat. Di balik rasa takut yang dipendamnya, Diki berhasil berbaur mudah dengan masyarakat sekitar karena mereka sangat ramah dan murah senyum."Masyarakat di sini sangat baik hati, sering mengantar saya ke kampus, mengajak ngopi dan berkumpul bersama." Ujar Diki.

Dalam lingkungan yang baru dan kebutuhan hidup yang terjangkau membuat Diki merasa semakin nyaman dan betah. Selain itu, Diki juga terlibat dalam berbagai kegiatan seperti modul nusantara yang membantu mereka memahami berbagai hal seperti kehidupan adat, perbedaan agama, toleransi, hingga sejarah konflik Provinsi Aceh.

Dalam petualangannya, Diki menelusuri daerah-daerah di Aceh, mulai dari Sabang hingga ujung pelosok. Program-program yang dilakukan mahasiswa PMM bertujuan memberikan kontribusi bagi daerah 3T, disesuaikan dengan bidang yang dikuasai masing-masing.

Selain itu, tidak hanya berpetualangan, Diki turut serta dalam mempromosikan budaya dari Madiun. "Kebahagiaan yang luar biasa saat saya bisa memperkenalkan kebudayaan khas Madiun, yaitu Pencak Silat," ujar Diki.

Program untuk saling mengenal kebudayaan satu sama lain membuat keberagaman Indonesia semakin terlihat kaya dan beragam karena di setiap daerah memiliki budaya, seni, dan sosial yang berbeda-beda.

Hal ini membuktikan betapa pentingnya menjaga keberagaman Indonesia dengan terus memelihara kerukunan dan keharmonisan. Sebelum mengakhiri cerita inspiratifnya, Diki menyampaikan sebuah slogan yang akan selalu membekas di hati dan menjadi pengingat tentang nilai penting dari keberagaman Indonesia.

 “Bertukar sementara, bermakna selamanya,” Tutup Diki Hari Pradana. Kisah ini akan menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya, memiliki toleransi, semangat gotong-royong, dan menumbuhkan tekad untuk meraih kesuksesan di masa depan yang gemilang.