DIALOG INTERAKTIF GOES TO CAMPUS BERSAMA RRI: BANGKIT SEMANGAT SATUKAN JIWA BANGUN NEGRI TERCINTA 

Kamis, 17 Agustus 2017 bangsa Indonesia merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72. Momen perayaan kemerdekaan menjadi ajang masyarakat Indonesia untuk melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan  hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Semua kegiatan tersebut tentunya bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Namun, sangat di sayangkan rasa Nasionalisme dari masyarakat Indonesia sendiri muncul di saat tertentu saja setelah segala hingar bingar tersebut selesai, rasa Nasionalisme tersebut luntur dan tergantikan dengan segala kesibukan dan kompetitif yang terjadi di masyarakat. Hal ini lah yang tentunya sangat di sayangkan, mengingat betapa pentingnya rasa Nasionalisme pada setiap individu masyarakat untuk memajukan Bangsa.

Menanggapi kondisi tersebut, pada hari Senin 21 Agustus 2017 Universitas PGRI Madiun mengadakan Dialog Interaktif yang bertempat di Kampus I Universitas PGRI Madiun, di Ruang Pertemuan I. Dialog tersebut mengusung tema ‘Bangkitnya Semangat, Satukan Jiwa Bangun Negri Tercinta’ dan bekerja sama dengan Radio Republik Indonesia. Sebelum dimulainya dialog interaktif, penandatanganan MoU antara Universitas PGRI Madiun dan RRI diwakili oleh Bapak Rektor Universitas PGRI Madiun Dr.H. Parji, M. Pd dan ketua LPP RRI,Ibu Dra.Teguh Yuli Astuti, M.M.

Acara dialog interaktif pun berlangsung meriah dengan kedatangan dari Dr.H. Parji, M. Pd, Mayor Meina Helmi, S.Sos, dan Bapak Gandi Yunita  sebagai pembicara. Kemeriahan acara ini pun juga terlihat dari antusiasme mahasiswa untuk bertanya, dan juga banyaknya pertanyaan dari masyarakat melalui telepon maupun sms ke Radio Republik Indonesia.

“Kemerdekaan merupakan bentuk ungkapan kebebasan dari keterbelengguan penjajahan” ungkap bapak Gandi Yunita selaku salah satu pembicara Dialog Interaktif. Menilik dari arti kemerdekaan itu sendiri, kini arti kemerdekaan bergeser menjadi lebih meluas “kemerdekaan adalah suatu kebebasan yang hakiki” papar dari bapak Gandi, dan kini dengan munculnya UUD’45, dan peraturan-peraturan lain yang dapat melindungi dari arti kemerdekaan tersebut. Namun, di saat hak dan pendapat dari setiap individu terlindungi, munculah problematika baru, yaitu lunturnya nilai-nilai kebangsaan dan munculnya berbagai pemikiran dan pendapat untuk mendapatkan kebebasan mereka sendiri “Paham betul pancasila sebagai landasan hidup” Ungkap bapak Mayor Meina Helmi,S.Sos merupakan salah satu cara untuk memecahkan problematika tersebut. Dan hal inilah yang harus kita sadari, sebagai generasi muda berpendapat adalah suatu hal yang sangat penting, namun di sisi lain, pendapat itu haruslah memiliki cerminan yang sesuai dengan Pancasila. Dimana kita harus menghargai pendapat orang lain dan mengatas namakan untuk kepentingan bangsa dan tanah air. Dalam acara dialog interaktif ini pun, Ketua dari LPP RRI Ibu Dra.Teguh Yuli Astuti, M.M berharap Universitas PGRI Madiun dapat meneruskan dan menyebarkan tentang wawasan kebangsaan ini kepada mahasiswa dan para pemuda yang lain “Tidak hanya berhenti di dalam diskusi atau dialog ini, Universitas PGRI Madiun dapat menggalakkan diskusi-diskusi yang melibatkan seluruh mahasiswa bahkan seluruh generasi muda sehingga mereka paham tentan wawasan kebangsaan” ungkap dari Ibu Dra.Teguh Yuli Astuti, M.M