Mengasah Jiwa Entrepeneur: Mahasiswa Pendidikan Biologi UNIPMA Antusias Magang di Omah Santri Kokedama, Rejomulyo, Madiun 

Sabtu, 25 Desember 2021. Mahasiswa prodi pendidikan biologi Universitas PGRI Madiun yang terdiri dari Ajeng, Berliana, dan Puspa telah mengikuti pelaksanaan magang PK-KM yang merupakan program dari Kemdikbud. Mereka magang di salah satu mitra yang sudah bekerja sama dengan Universitas PGRI Madiun. Mitra yang mereka ambil adalah Omah santri kokedama, yang terletak di jalan Jl. Manggala mulya No.59 Rejomulyo, Kec. kartoharjo, Kota Madiun dimana pemilik omah santri tersebut bernama Nurhuda yang dulunya merupakan alumni mahasiswa Universitas PGRI Madiun.

Mereka mengambil mitra tersebut lantas ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai produksi kokedama sebagai tanaman hias yang terkesan unik dan estetik. Serta sesuai dengan jurusannya yaitu pendidikan biologi, dimana mereka bergelut dengan berbagai macam tanaman yang tidak jauh dari seorang anak pendidikan biologi. Serta agar dapat mengetahui tanaman apa saja yang dapat dipergunakan sebagai tanaman hias kokedama. Karena tidak semua tanaman dapat ditanam dimedia tersebut.

Kokedama merupakan tanaman hias pengganti pot yang berasal dari jepang. Istilah kokedama secara bahasa adalah gabungan dari kata “koke” dan “dama”. Koke yang berarti moss atau lumut. Sedangkan dama artinya bola. Jadi secara bahasa kokedama artinya “bola lumut” atau moss ball. Media tanam yang digunakan adalah moss pada umumnya tanaman diletakkan dipiring atau digantung. Selain menggunkan pot, kokedama juga dapat menggunkan sabut kelapa. Bagi orang Indonesia sabut kelapa tentu lebih mudah ditemukan dari pada moss.

Banyak sekali pengetahuan kita mengenai produksi tanaman hias kokedama, dimana pemilik usaha tersebut sharing kepada mahasiswa tersebut mengenai usaha kokedema. Awal mula berdirinya mitra tersebut yaitu berawal dari PKM, dimana produk tersebut awalnya hanya diperuntukkan bagi anak disabilitas, serta memberikan pelatihan kepada anak-anak disabilitas untuk melatih motorik mereka dan kreativitas mereka. Pada magang tersebut mahasiswa juga diberi bimbingan mengenai bagaimana proses produksi pembuatan kokedama serta manajemen pemasaran dari kokedama tersebut. Kemudian karena pemilik tersebut suka bergelut dibidang kerajinan dan menciptakan karya seperti kokedama, serta adanya dorongan dari teman-temanya maka Nurhuda memilih untuk mengembangkan usaha tersebut dan akhirnya berdirilah Omah Santri.

Banyak sekali konsumen yang berminat dan memesan produk kokedema. Hasil kerajinan dari Nurhuda ini sudah banyak dikenal oleh banyak kalangan khususnya daerah Madiun, kokodama tersebut juga pernah ada penyuluhan dari Pemkot Madiun. Produk Kokodema tersebut juga banyak diminati oleh beberapa instansi seperti kantor Pemkot, Pendidikan (sekolah), Perbankan, serta cafe yang digunakan sebagai hiasan estetik, unik dan dapat digantung.

Proses pemasaran produk tersebut dipromosikan secara online melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, story wa, dan juga sering mengikuti bazar dan pameran. Pemasaran tersebut sudah sampai keluar kota seperti Bojonegoro, Medan dll. Saat ini Usaha Omah santri tersebut masih dihandle secara mandiri dan belum mempunyai karyawan, sehingga masih di sebut sebai UMKM kecil.

“Dengan mengikuti program magang di Omah Santri ini kami kami berharap dapat mendapatkan manfaat yaitu mengetahui cara produksi dari kokedama dan cara manajemen pemasaran serta mengetahui cara memulai berwirausaha yang tepat”. tutur Puspa yang merupakan ketua kelompok magang Omah Santri.