Wujud Pengabdian pada Masyarakat, UKM UKECE UNIPMA Gelar Abdi Desa 

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kependudukan Cendekia (UKECE) Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun) mengadakan kegiatan Abdi Desa sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo ini dilaksanakan pada 2-3 November 2024, dengan melibatkan seluruh anggota UKM UKECE Universitas PGRI Madiun.

Ika Melati Ningsih, selaku ketua pelaksana menyebutkan bahwa Abdi Desa kali ini mengusung tema "Penguatan Kualitas Masyarakat Melalui Implementasi Program Pendidikan Keluarga yang Terintegrasi." Tema tersebut diangkat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga melalui edukasi tentang kesehatan, pendidikan, serta pengelolaan sumber daya.

Selain itu, program ini mendukung kegiatan pencegahan stunting dan penanaman bibit kelor guna meningkatkan gizi dan kesehatan. “Dengan edukasi yang tepat, setiap anggota keluarga dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah desa dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Ika.

Pada hari pertama, kegiatan diisi oleh Katon Felix, Duta Genre Madiun 2017, Duta Genre Jawa Timur 2017, dan Duta Pancasila RI 2019. Ia menyampaikan materi bertajuk “Membangun Karakter Anak dengan Bahasa yang Benar” kepada ibu-ibu Posyandu di Desa Wagir Lor. Materi ini menekankan pentingnya pengasuhan positif, yaitu mendampingi dan berperan aktif dalam kehidupan anak agar terhindar dari pengaruh negatif. Katon juga memberikan tips menjadi orang tua yang tidak hanya hadir secara fisik, tetapi benar-benar terlibat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pada hari kedua, materi disampaikan oleh Erinna, Duta Genre Ngawi 2024, yang mengupas topik tentang stunting kepada para remaja Desa Wagir Lor. Erinna menjelaskan penyebab stunting serta langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan stunting agar generasi muda memahami pentingnya gizi seimbang untuk tumbuh kembang yang optimal.

Kegiatan Abdi Desa ini digagas UKM UKECE sebagai respon atas permasalahan sosial di Kabupaten Ponorogo, khususnya kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam keluarga.

“Kami memiliki komitmen untuk membantu masyarakat melalui edukasi praktis dan relevan. Dengan fokus pada pengasuhan anak yang baik dan pencegahan pernikahan dini, kami berharap bisa memberdayakan keluarga agar lebih siap menghadapi berbagai tantangan,” tambah Ika.

Abdi Desa juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Program ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman keluarga mengenai pentingnya pendidikan, kesehatan, dan hak anak, serta menekan angka pernikahan dini.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Wagir Lor. Pada hari pertama, kegiatan diikuti oleh ibu-ibu Posyandu yang terdiri dari lansia dan ibu-ibu yang memiliki balita. Hari kedua, materi tentang stunting dihadiri oleh para remaja desa yang sangat antusias mengikuti edukasi ini.

Melalui kegiatan Abdi Desa, UKM UKECE berharap masyarakat Ponorogo, khususnya keluarga di Desa Wagir Lor, semakin sadar akan pentingnya pengasuhan anak yang baik, pendidikan, serta kesehatan keluarga.

Di samping itu, diharapkan pula munculnya Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di Desa Wagir Lor di bawah bimbingan UKM Kependudukan Cendekia. Keberadaan PIK-R diharapkan dapat mempererat kerja sama antara UKM UKECE dan desa, sehingga tantangan sosial yang ada dapat diatasi bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.