Jumat, 17 Desember 2021. Situs sejarah Nglambangan, Madiun adalah peninggalan Majapahit atau yang dikenal juga dengan Situs Lambang Kuning. Merupakan satu-satunya situs sejarah di Kecamatan Wungu yang diakui oleh balai cagar Budaya Jawa Timur. Situs Lambang Kuning terletak di Desa Nglambangan Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun.

Mahasiswa Modul Nusantara Universitas PGRI Madiun (Universitas PGRI Madiun Madiun) berkesempatan berkunjung langsung ke situs sejarah Nglambangan ini. Mereka merasakan pengalaman luar biasa.

Salah seorang mahasiswa asal Riau, Eriston, menyatakan bahwa dirinya dapat mengunjungi Situs Lambang Kuning sehingga mendapatkan informasi lengkap mengenai sejarah dan filosofi dari situs sejarah di Madiun.

Hal yang sama diungkapkan oleh Mahasiswa dari Makasar, Ikram dan Fadhila, yang mengungkapkan bahwa Madiun memiliki tempat-tempat sejarah yang sangat menarik untuk dikunjungi, salah satunya Situs Lambang Kuning.

"Saya bukan hanya melihat keindahan dari bangunan lama yang banyak pohon-pohon besar nya, tapi peninggalan sejarah lainnya seperti dakon dari batu, cobek atau ulekkan kalau bahasa Jawa, ada lumbung selayur untuk menumbuk padi, dan banyak lagi," katanya.

Abdul Mufli,  mahasiswa dari Gorontalo juga menambahkan bahwa pengalaman berkunjung langsung ke situs sejarah Madiun akan menjadi kenangan yang tak terlupa baginya, dan ini kunjungan ini akan menambah wawasan saya tentang keberagaman budaya dan sejarah yang ada di Indonesia serta saya akan ikut andil dalam pelestarian situs-situs sejarah ini.

Samiono, juru kunci Situs Nglambangan mengatakan, terdapat peninggalan sejarah atau cagar budaya asli seperti umpak untuk menaruh cagak untuk menaruh kayu, jadi kalau disuatu tempat ada umpaknya menandakan ada kerajaan kecil di daerah tersebut.

Selain itu ada batu miniatur rumah atau lumbur selayur sebagai lambang kesuburan.  Ada benda cagar budaya lainnya seperti dakon batu, ulekan, keris, dan sebagainya. Dalam Situs Nglambangan juga terdapat makam Nyi Lambang Kuning. Di Situs Nglambangan sering diadakan upacara-upacara ritual.

Para Mahasiswa Modul Nusantara belajar bagaimana menjaga situs sejarah budaya agar tetap terjaga dan lestari supaya generasi selanjutnya tetap dapat mengenal situs sejarah yang ada di setiap daerah.

Dosen pengampu, Maya Kartika Sari, M,Pd berharap mahasiswa senantiasa menjaga, melestarikan, dan mempromosikan situs sejarah, budaya dan kesenian yang ada di daerahnya, agar semakin dikenal banyak orang dan dapat meningkatkan perekonomian daerah.